Rabu, 12 Juli 2017

Pengalaman Pertama Nonton Bola Langsung di Stadion jadi Grogi

Selalu ada yg pertama pada segala benda bukan? Pengalaman perdana tentu amat sangat bertanda terpenting untuk hal-hal yg telah kita inginkan sejak lama. Nah, berikut ini narasi saya berkenaan pengalaman pertama …

Sejak jaman kolobendu… eh apasih? Maksudnya telah sejak lama saya pingin sekali nonton sepak bola serta-merta di gelanggang Mengenaskan sekali ya, sebaliknya antara stadion Kanjuruhan dgn rumah aku waktu ini tak lebih semenjak 10 menit, tapi belum sempat sama sekali nonton sepak bola dengan cara live di stadion.

Entah sanggup wahyu darimana kok tiba-tiba Pak suami mengajak terhadap nonton langsung di stadion walaupun lalu ada saja alasannya yang anak-anak masih kecil lah (iya sih), yang tertahan lah (iya tambah sih) yang pasti penuh sumpek dan antri yang ini juga bener sih). Hehehe nggak pentinglah itu wahyu bisa darimana yg mutlak aku mampu cap cus ke stadion….

Benar-benar sejak mungil saya suka nonton latihan jasmani lalu anak muda di desaku hits amat yang namanya bola volley, termasuk dua kakakku. hasilnya tiap kali ada kompetisi silaturahmi atau pertandingan aku selalu merengek minta ikut. kalau tempat pertandingannya jauh, hingga ke luar desa atau ke kecamatan lain kebanyakan ana memanfaatkan truk sbg sarana transportasinya. bila jaraknya dalam misalnya di kampungan sebelah, antara 2-3 kilo meter bukanlah celah yg jauh terhadap kami tempuh dengan berlangsung kaki. Seru sekali mensupport sejumlah pemain yg juga bertanding sambil bersorak hehehehe.

Lagi pula di hunian Bapak pula selalu mengajak kepada menyaksikan program olah raga yg disiarkan di tv Maklum jadwal liga 1 indonesia, waktu itu yang ada kan hanya TVRI, menjadi setiap ada acara olah raga ya mesti nonton, tidak ada pilihan lain. kejuaraan olah raga yang sering saya tonton dgn Bapak merupakan Tinju, Bulu menangkis dan Sepak Bola. pernah tengah sih nonton tenis, tapi dikarenakan tidak kenal sistim penilaiannya aku menjadi enggan melainkan Bapak tengah sudah menuturkan berganda-ganda hehehe….

Saking sukanya Bapak dgn sport tinju, ia selalu ikut memperhitungkan jalannya turnamen bila tak ada yg KO, pasti kan dinilai gunakan angka, nah penaksiran Bapak nyaris selalu sama hasilnya dgn penilai kontes diwaktu aku kuliah dan menjadi anak kost Bapak tidak jarang kali menelfon guna sekedar member tahu, dapat ada kejuaraan tinju di tv Dan aku juga mengusahakan guna senantiasa menyaksikan setelah kontes rampung Bapak tambah menelfon bagi menyatakan buatan penaksiran beliau Itu berjalan sampai saya miliki dua orang anak, setelah itu makin cangga dan lama kelamaan hampir tidak pernah berulang kira kira lantaran Bapak pikir saya udah gak sempat nonton tinju, oleh sebab itu aku gak ditelepon-telepon pun jikalau ada pertandingan hehehe…

Haduh menjadi kemana-mana ini ceritanya… tukas terus ke stadion mencoba bayangkan dikala anda berada di suatu ruangan yg telah lama kamu idam-idamkan, dan kaya di tengah-tengah orang yang mempunyai kesenangan yang sama bersama anda.

Begitu tambah bersama saya setiap segi gelanggang tak lepas berasal ramalan saya Penontonnya, seperti yang sering kita lihat di tv mulai permulaan anak-anak hingga orang dewasa terlebih hingga yang tua kembali ikut melihat Antrian masuk ke lapangan yang panjang tidak jadi penghalang guna mereka. dengan ajaran kesayangan, dan paras berseri-seri mereka mencari lokasi sila di tribun. semua penonton yang aku temui tampak antusias. Ada yang nonton bersama sahabat pacarnya nampaknya sih…) 

Kala jelang kala turnamen seputar penonton makin memungkasi tribun. seputar penonton yang kaya di tribun yg terletak di bawah papan skor sejak mulai berbuat Mereka mulai sejak bernyanyi diiringi iringan music mulai sejak beduk Beberapa disaat sebelum pertandingan sekitar pemain tuan rumah ke luar ke lapangan pada menyapa segenap penonton yg disambut dgn tepuk tangan dan teriakan bergemuruh. Beberapa saat selanjutnya seluruhnya pemain ke luar pun ke arena lapang buat melaksanakan pemanasan. Diawali oleh tim tuan rumah yang tentu saja mendapat sambutan meriah. Dan dikala tim udu yg keluar juga disambut bersama meriah sedang namun bersama nada yang sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar